Aku bagaikan batu
batu besar yang keras kepala
tak punya jiwa,
tak berdaya,
tak punya usaha
aku tak tau arah menggelinding
aku bagaikan kerbau
yang dipukul baru bergerak
yang dibelai baru mau makan
aku hanya tikus
yang mencuri makanan
hidup di kegelapan
merayap di lorong-lorong
takut cahaya terang menyinari
bersembunyi di balik perapian
aku benda mati
tak punya jati diri
mati
tak berdaya
tak berani menatap dunia
tak kuasa menahan kilauan mentari
ya,
akulah batu
yang tersakiti oleh tetesan air suci
mencekung karena lamanya tersakiti
akulah tali gantung
yang siap menggantung apapun yang kau mau
siap menjaga apapun yang kau ingin
namun aku sendiri, tak dapat menjaga erat tubuhku,
aku putus
jika beban yang kau mau lebih berat
mau tak mau
suka tak suka
itulah aku
mataharii ..
aku ingin menjadi engkau
aku ingin menyerupaimu
aku berharap hidup layaknya engkau
tak ragu akan apapun
tetap bersinar kapanpun kau mau
tak peduli keluhan siapapun
tak pernah gentar memamerkan kilauanmu
aku ingin menjadi anggrek
yang indah pada waktuny
menebarkan senyum indah pada wajah mereka
pesonanya memukau banyak penggemar
anggrek,
yang gugur pesonanya, pada waktunya juga
mengumpulkan energi lebih
tuk bersinar lagi
pada waktunya juga
namun ..
Aku memang hanya boneka
tak lebih
slalu ada dimanapun pemiliknya berada
tak pernah bisa memilih
tak pernah mau konsisten
tak pernah mau bertekad
aku adalah batu
yang tak brani berpindah
yang tak pernah berkarya